YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM ASSALAFIYAH
PONDOK
PESANTREN RAUDLATUL MUTA’ALLIMIN
Jungklang Rt. 12 RW. 04
Desa Mulyasari Kecamatan Binong Subang 41253 ' 081324936543
Nomor : 027/LM3-RMJ/VI/2011 Binong, 8 Juni 2011.
Lampiran : 1
(satu) berkas.
Perihal : Permohonan
Bantuan.
Kepada
Yth. Bapak Menakertrans RI
Cq. Dirjen Binapenta
Kemenakertrans RI
Di
Jakarta
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Teriring ucapan salam dan doa semoga bapak dan kita semua senantiasa dalam limpahan
rahmat dan maghfiroh Allah Swt.
Selanjutnya kami sampaikan bahwa dalam
rangka pemberdayaan masyarakat khususnya para peternak, kami bermaksud menyelenggarakan
kegiatan “Pelatihan pengolahan limbah ternak menjadi Biogas” yang
diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar
Rp. 40.000.000,00 (Empat Puluh Juta Rupiah).
Maka dengan ini kami mengajukan
permohonan kerjasama bapak dalam merealisasikan maksud tersebut di atas.
Sebagai bahan pertimbangan bersama ini
pula kami lampirkan proposal dan data lainnya.
Demikian, atas perkenan bapak
mengabulkan permohonan kami diucapkan banyak terima kasih.
Wassalamu'alaikum
Wr. Wb.
Binong, 8 Juni 2011.
Mengetahui. Ketua,
Ketua
Yayasan Assalafiyah,
NASIHUL
UMAM, S.Ag. K. BASUNI
Mengetahui :
Kepala Desa Mulyasari, Camat Binong,
KASAN, A.MaPd Drs.
H. IDA SUDAYAT, M.Si
NIP.
19610906 198603 1 018
PROPOSAL
PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH TERNAK MENJADI BIOGAS
A. Latar
Belakang.
Limbah
sebagai sisa-sisa produksi yang tidak terpakai keberadaannya saat ini masih
menjadi biang permasalahan. Berbagai macam bentuk limbah yang dihasilkan baik
berupa cair, padat, maupun gas belum ditangani secara baik sehingga limbah yang
seharusnya didaur ulang telah menjadi sumber pencemaran. Limbah tidak hanya
dihasilkan dari dunia industri saja melainkan juga dari sektor pertanian.
Pesatnya
pembangunan pertanian dalam rangka pengembangan agribisnis dan agroindustri
yang berkesinambungan ini telah mendorong pertumbuhan sektor pertanian tetap
terjadi peningkatan. Begitu pula halnya yang terjadi pada subsektor peternakan,
meskipun saat ini Indonesia tengah menghadapi krisis, peternakan Indonesia
masih tetap eksis bahkan menunjukkan peningkatan.
Peningkatan
produksi yang didorong untuk memenuhi permintaan dalam maupun luar negeri
memang memberikan keuntungan dan sangat diharapkan. Namun disisi lain,
peningkatan produksi ternak secara tidak langsung tersebut juga menimbulkan
ekses (dampak) negatif. Diantaranya adalah limbah yang dihasilkan dari ternak
itu sendiri. Disadari atau tidak, limbah peternakan ini selain mengganggu
lingkungan sekitar, juga dapat menimbulkan bibit penyakit bagi manusia.
Saat ini masyarakat masih kurang menyadari akan
pentingnya upaya pengelolaan limbah peternakan yang dihasilkan sehingga
terkesan tidak mau tahu. Kalaupun ada pihak yang berupaya menanganinya akan
menjadi kurang efektif karena tidak mendapat dukungan dari pihak lain. Melihat
kenyataan seperti itu timbullah suatu pertanyaan, bagaimana caranya mengelola
limbah ternak agar selain tidak merusak lingkungan juga dapat memberikan
keuntungan bagi sektor lain .
Limbah peternakan khususnya ternak sapi merupakan
bahan buangan dari usaha peternakan sapi yang selama ini juga menjadi salah
satu sumber masalah dalam kehidupan manusia sebagai penyebab menurunnya mutu
lingkungan melalui pencemaran lingkungan, menggangu kesehatan manusia dan juga
sebagai salah satu penyumbang emisi gas efek rumah kaca. Pada umumnya limbah peternakan
hanya digunakan untuk pembuatan pupuk organik. Untuk itu sudah selayaknya perlu
adanya usaha pengolahan limbah peternakan menjadi suatu produk yang bisa
dimanfaatkan manusia dan bersifat ramah lingkungan.
Pengolahan limbah peternakan melalui proses anaerob
atau fermentasi perlu digalakkan karena dapat menghasilkan biogas yang menjadi
salah satu jenis bioenergi. Pengolahan limbah peternakan menjadi biogas ini
diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak yang mahal
dan terbatas, mengurangi pencemaran lingkungan dan menjadikan peluang usaha
bagi peternak karena produknya terutama pupuk kandang banyak dibutuhkan
masyarakat.
Adanya penggantian bahan bakar minyak ke gas, maka
diperlukan gas yang lebih banyak. Karena persediaan minyak tanah semakin
menipis dan harganya mahal, masyarakat banyak menggunakan kompor gas, oleh
karna itu gas semakin banyak diperlukan. Dengan itu muncullah ide-ide atau
alternatif-alternatif lainnya guna mencukupi kebutuhan akan gas. Untuk itu kita
dapat melakukan usaha seperti pengelolaan lingkungan hidup salah satunya
yaitu,dengan pengelolaan limbah ternak menjadi biogas. Dimana pada saat ini
biogas sangat diperlukan bagi masyarakat.
Biogas sebagai salah satu sumber energi yang dapat
diperbaharui dapat menjawab kebutuhan akan energi sekaligus menyediakan
kebutuhan hara tanah dari pupuk cair dan padat yang merupakan hasil
sampingannya serta mengurangi efek rumah kaca. Pemanfaatan biogas sebagai
sumber energi alternatif dapat mengurangi penggunaan kayu bakar. Dengan
demikian dapat mengurangi usaha penebangan hutan, sehingga ekosistem hutan
terjaga. Biogas menghasilkan api biru yang bersih dan tidak menghasilkan asap.
Energi biogas sangat potensial untuk dikembangkan
kerena produksi biogas peternakan ditunjang oleh kondisi yang kondusif dari
perkembangkan dunia peternakan sapi di Indonesia saat ini. Disamping itu,
kenaikan tarif listrik, kenaikan harga LPG (Liquefied Petroleum Gas), premium,
minyak tanah, minyak solar, minyak diesel dan minyak bakar telah mendorong pengembangan
sumber energi elternatif yang murah, berkelanjutan dan ramah lingkungan.
B. Bentuk
Kegiatan.
Bentuk Kegiatan
yang akan kami laksanakan adalah pelatihan Pengolahan Limbah Ternak Menjadi Biogas.
C. Tujuan
Pelatihan.
Tujuan Umum :
1. Meningkatkan Keimanan dan Ketakwaan
2. Mempererat Silaturahmi dan Ukhuwah Islamiyah
3. Menyebarkan Dakwah Islamiyah
4. Turut serta dalam Mencerdaskan kehidupan
bangsa
5. Meningkatkan Pendidikan Masyarakat
6. Meningkatkan Pengetahuan dan Keterampilan Masyarakat
7. Meningkatkan Kesejahteraan
Masyarakat
Tujuan Khusus :
1. Pembekalan
bagi masyarakat kelompok peternak untuk penguatan usaha dan pengembangan
ekonomi mikro.
2. Mencari terobosan baru dalam menghasilkan energi
alternatif yang jauh lebih murah ketimbang minyak dan gas.
3. Menerapkan pola peternakan yang ramah lingkungan.
D. Dasar
Pelaksanaan.
1. UUD
45 ( pasal 27 ayat 2 )
2. Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003, Tentang Ketenagakerjaan;
3. Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003, Tentang Keuangan Negara;
4. Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004, Tentang Pemeriksaan, Pengelolaan, dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara;
5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2009,
Tentang peternakan dan Kesehatan Hewan;
6. Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2004, Tentang Perubahan Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2002, Tentang Pedoman Pelaksanaan
Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara;
7. Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Pemerintah;
8. Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 95 Tahun 2007, Tentang Perubahan Ketujuh
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 dan Nomor 85 Tahun
2006, Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
9. Peraturan
Menteri keuangan Republik Indonesia
Nomor 59/PKUK.06/2005, tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan
Pemerintah Pusat;
10. Peraturan
Dirjen Perbendaharaan Nomor Per.24/PB/2006, Tentang Pelaksanaan Penyusunan
Laporan Keuangan Kementrian Negara/Lembaga;
11. Peraturan
MenteriTenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
Per.33.A/MEN/XII/2006 Tentang Sistem Pelaporan Bidang Ketenagakerjaan dan
Ketransmigrasian;
12. Keputusan
Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi RI Nomor: 148/Men/2001 Tentang Penggunaan
Dan Pengembangan Keahlian Dan Ketrampilan Tenaga Kerja Indonesia;
13. Keputusan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
Kep.08/MEN/I/2005, Tentang Pedoman Pelaporan Keuangan Bidang Ketenagakerjaan
dan Ketransmigrasian;
14. Keputusan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor
Kep.47/MEN/II/2005, Tanggal 24 Pebruari 2005 Tentang Penetapan dan Pengangkatan
Pejabat yang diberi wewenang untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan
pengeluaran anggaran belanja dalam daftar isian pelaksanaan anggaran;
15. Keputusan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI nomor : KEP.5/MEN/V/2007 Tentang
Organsasi Dan Tata Kerja Departemen Tenaga Kerja Dan Transmirasi Republik
Indonesia.
16. Keputusan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI nomor : 122/MEN/V/2007 Tentang
Kriteria Penilaian dan Mekanisme Pemberian Bantuan Sosial Bidang Ketenaga
Kerjaan dan Ketransmigrasian Tahun 2008
17. Akta Notaris No. 06 tanggal 15 Maret 1998 Notaris Adam
Kasdarmadji SH.;
18. Keputusan Kakandepag Subang No. Kd.10.13/6/PP.00.7/260/2009.
E. Anggaran
Biaya.
Kegiatan tersebut
diperkirakan akan menhabiskan dana sebesar Rp. 40.000.000,00 (empat puluh Juta
Rupiah) yang diharapkan keseluruhan dibiayai dari bantuan program Dirjen
Binapenta Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI tahun 2011.
Rencana
anggaran selengkapnya terlampir.
F. Kepanitiaan.
Pengarah
dan Pembina : KaDisnakertrans Kabupaten Subang
KaDisternak
Kabupaten Subang
Ketua
Yayasan Assalafiyah
Penanggung
jawab :
Ketua
: K. Basuni
Sekretaris
: Lukmanul Hakim
Bendahara
: Holisatunisa, S.Ag
Anggota : Ubaidillah
Syadili
Deden Suharyo, SE
G. Peserta.
Peserta
kegiatan tersebut akan diikuti oleh 20 (dua
puluh) orang peternak dan pengurus kelompok ternak yang ada di
desa Mulyasari kecamatan Binong kabupaten Subang.
H. Penutup.
Demikian
proposal ini kami buat untuk dijadikan sebagai bahan acuan bagi pihak yang
berkepentingan dan dengan satu harapan semoga kegiatan tersebut terlaksana
dengan baik tanpa ada rintangan yang berarti.
Binong, 8 Juni 2011.
Mengetahui. Ketua,
Ketua
Yayasan Assalafiyah,
NASIHUL
UMAM, S.Ag. K. BASUNI
Mengetahui :
Kepala Desa Mulyasari, Camat
Binong,
KASAN, A.MaPd Drs.
H. IDA SUDAYAT, M.Si
NIP.
19610906 198603 1 018
RENCANA ANGGARAN
KEGIATAN PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH TERNAK MENJADI BIOGAS
No
|
Uraian
|
Volume
|
Satuan
|
Total
|
( Rp)
|
A
|
Belanja Honor Tidak Tetap
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Honor Pengarah
|
1
|
Org
|
x
|
1
|
Kgt
|
1
|
OK
|
250.000
|
250.000
|
2
|
Honor Pembina
|
1
|
Org
|
x
|
1
|
Kgt
|
1
|
OK
|
250.000
|
250.000
|
3
|
Honor Penanggung Jawab
|
1
|
Org
|
x
|
1
|
Kgt
|
1
|
OK
|
200.000
|
200.000
|
4
|
Honor Penyelenggara/Sekretariat
|
2
|
Org
|
x
|
1
|
Kgt
|
2
|
OK
|
150.000
|
300.000
|
5
|
Honor Instruktur
|
8
|
JPL
|
x
|
8
|
Hari
|
64
|
JPL
|
100.000
|
6.400.000
|
6
|
Uang Saku Peserta
|
20
|
Org
|
x
|
8
|
Hari
|
160
|
OH
|
50.000
|
8.000.000
|
|
Sub Jumlah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
15.400.000
|
B
|
Belanja Bahan ATK dll
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Kertas HVS Sidu
|
|
|
|
|
|
2
|
Rim
|
45.000
|
90.000
|
|
Map File
|
|
|
|
|
|
5
|
Bh
|
7.000
|
35.000
|
|
Amplop
|
|
|
|
|
|
1
|
Pak
|
10.000
|
10.000
|
|
Spidol White Board
|
|
|
|
|
|
5
|
Bh
|
8.000
|
40.000
|
|
Tinta Data Print
|
|
|
|
|
|
5
|
Bh
|
25.000
|
125.000
|
|
Staplers
|
|
|
|
|
|
2
|
Bh
|
15.000
|
30.000
|
|
Stampad
|
|
|
|
|
|
1
|
Bh
|
15.000
|
15.000
|
|
Ballpoint
|
|
|
|
|
|
5
|
Bh
|
4.000
|
20.000
|
|
Plasdisk
|
|
|
|
|
|
1
|
Unit
|
200.000
|
200.000
|
|
Pengadaan Buku Panduan/Modul
|
|
|
|
|
|
20
|
Eks
|
20.000
|
400.000
|
|
Blocknote
|
|
|
|
|
|
20
|
Eks
|
10.000
|
200.000
|
|
Ballpoint
|
|
|
|
|
|
20
|
Eks
|
3.000
|
60.000
|
|
Tas Peserta
|
|
|
|
|
|
20
|
Buah
|
30.000
|
600.000
|
|
Sewa peralatan
|
|
|
|
|
|
1
|
Keg
|
375.000
|
375.000
|
|
Dokumentasi
|
|
|
|
|
|
1
|
Keg
|
400.000
|
400.000
|
|
Sub Jumlah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.600.000
|
C
|
Belanja Barang Non Operasional Lainnya
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Sarana Usaha
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Alat Biogas
|
2
|
Klm
|
x
|
1
|
Unit
|
2
|
Unit
|
8.500.000
|
17.000.000
|
2
|
Fasilitasi Kelompok Usaha Mandiri
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Pipa PVC dan Selang
|
|
|
|
|
|
2
|
Unit
|
1.000.000
|
2.000.000
|
|
Sub Jumlah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
19.000.000
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
D
|
Belanja Perjalanan Lainnya
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1
|
Transport Konsultasi Ke Jakarta
|
1
|
Org
|
x
|
1
|
Trip
|
1
|
PKT
|
2.000.000
|
2.000.000
|
2
|
Transport Lokal
|
4
|
OT
|
x
|
5
|
Trip
|
20
|
OT
|
50.000
|
1.000.000
|
|
Sub Jumlah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.000.000
|
|
Total Jumlah
|
|
|
|
|
|
1 PKT
|
40.000.000
|
Binong, 8 Juni 2011.
Mengetahui. Ketua,
Ketua Yayasan Assalafiyah,
NASIHUL UMAM, S.Ag. K.
BASUNI
PESERTA
KEGIATAN PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH TERNAK MENJADI BIOGAS
NO
|
NAMA
|
ALAMAT
|
1
|
ARTA
|
JUNGKLANG 06/02
MULYASARI
|
2
|
SARIDI
|
JUNGKLANG 06/02
MULYASARI
|
3
|
HALIMI
|
JUNGKLANG 06/02
MULYASARI
|
4
|
SURMAN
|
JUNGKLANG 06/02
MULYASARI
|
5
|
KASMAN
|
JUNGKLANG 06/02
MULYASARI
|
6
|
UDIN
|
JUNGKLANG 06/02
MULYASARI
|
7
|
JURI
|
JUNGKLANG 06/02
MULYASARI
|
8
|
SOLIHIN
|
JUNGKLANG 06/02
MULYASARI
|
9
|
SARKA
|
JUNGKLANG 06/02
MULYASARI
|
10
|
JUNADI
|
JUNGKLANG 09/03
MULYASARI
|
11
|
JARIH
|
JUNGKLANG 09/03
MULYASARI
|
12
|
RAMLI
|
JUNGKLANG 09/03
MULYASARI
|
13
|
SUTA
|
JUNGKLANG 09/03
MULYASARI
|
14
|
UBAIDILLAH
|
JUNGKLANG 13/04
MULYASARI
|
15
|
RIDWAN
|
JUNGKLANG 13/04
MULYASARI
|
16
|
MADIYAH
|
JUNGKLANG 13/04
MULYASARI
|
17
|
DUKI
|
JUNGKLANG 14/04
MULYASARI
|
18
|
IDRIS
|
JUNGKLANG 14/04
MULYASARI
|
19
|
ROKIBAN
|
JUNGKLANG 14/04
MULYASARI
|
20
|
SYAHIDIN
|
JUNGKLANG 14/04
MULYASARI
|
Binong, 8 Juni 2011.
Mengetahui. Ketua,
Ketua
Yayasan Assalafiyah,
NASIHUL
UMAM, S.Ag. K. BASUNI