Berikut ini, penulis merasa perlu mengemukakan ciri-ciri yang
dapat dijadikan barometer untuk menilai, apakah suatu paham atau aliran itu
sesat atau tidak. Ciri-ciri ini diambil dari gambaran umum berbagai macam paham
dan aliran yang sudah disebutkan oleh para ulama. Dan adalah sangat penting bagi
masyarakat umum untuk mengetahuinya, menimbang tidak setiap orang dapat menilai
atau mengenali sisi kesesatan secara detail dari suatu paham atau aliran.
Ciri-ciri umum aliran sesat tersebut adalah sebagai berikut:
1. Menggunakan al-Qur'an atau Hadis Untuk Mendoktrin
atau Mempengaruhi Korbannya . Karena setiap orang Islam tahu bahwa
al-Qur'an itu wahyu Allah, dan Hadis itu sabda Rasulullah Saw. yang tidak pantas
dibantah, maka banyaklah orang yang terpedaya oleh doktrin mereka. Seandainya
mereka menggunakan selain keduanya, sudah sejak awal doktrin mereka pasti
ditolak. Terbukti, al-Qiyadah al-Islamiyah pimpinan Mushaddeq,
Ahmadiyah, Kerajaan Eden, N11, Qur'an Suci, Islam Jama'ah, dan Inkar
Sunnah, adalah aliran sesat yang jelas-jelas menggunakan ayat-ayat
al-Qur'an.
Bila dinyatakan, "Setiap yang mengambil dasar dari al-Qur'an
dan hadis itu pasti benar!" Maka kita bisa menjawab, bahwa "al-Qur'an atau Hadis
itu memang benar, tetapi penjelasan orang terhadapnya lah yang belum tentu
benar". Maka sikap kita ketika ada orang yang menjelaskan ayat al-Qur'an atau
hadis, waspadailah dengan cara mengkonfirmasikannya kepada para guru atau alim
ulama yang sudah dikenal dan diakui di masyarakat. Yang sedemikian agar kita
selamat dari penjelasan yang ganjil atau sesat yang seringkali menipu kalangan
awam sehingga diyakini sebagai kebenaran.
2. Menanamkan Rasa Percaya Diri yang
Terlalu Kepada Pengikutnya . Terbukti, para pengikut
aliran sesat itu seringkali berani menceramahi atau menyalahkan orang, padahal
mereka baru belajar 2 minggu atau satu bulan. Mereka berani mengkaji ayat
al-Qur'an atau hadis di depan orang lain, padahal tidak ada bekal yang cukup
untuk itu. Lebih buruk lagi, mereka merasa paling benar, dan orang lain dianggap
salah. Ini akibat rasa percaya diri yang terlalu tinggi yang mendorong mereka
menjadi orang-orang sombong. Sikap ekslusivisme (merasa istimewa) seperti ini
membuat mereka merasa paling pantas masuk Surga, sedang selain mereka layak
masuk Neraka.
3. Menyalahi Paham Mayoritas Ulama dan Umat .
Umumnya, fatwa-fatwa aliran sesat itu bertolak belakang dari paham
mayoritas ulama umat Islam (baik salaf maupun khalaf). Sebut saja di antaranya:
Sholat bukan sembahyang tetapi amar ma'ruf nahi munkar, sholat itu hanya satu
waktu, puasa itu hanya menahan diri dari makanan yang bernyawa, pergi haji itu
bukan ibadah tetapi napak tilas, hadis itu perkataan manusia yang dibuat-buat
dan diriwayatkan bukan perkataan Nabi Saw., mengaku jadi nabi, mengaku menerima
wahyu, dan lain sebagainya. Rasulullah Saw. sudah memberikan pedoman, bahwa bila
ada perbedaan di dalam agama tentang apa saja (termasuk penentuan bulan Ramadhan
dan Idul Fitri, atau amalan-amalan kebaikan secara umum), hendaknya kita
mengikuti paham ulama yang terbanyak, sebagaimana sabdanya:
إ ِنَّهُ سَيَكُونُ بَعْدِي هَنَاتٌ وَهَنَاتٌ فَمَنْ رَأَيْتُمُوهُ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ أَوْ يُرِيدُ يُفَرِّقُ أَمْرَ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَائِنًا مَنْ كَانَ فَاقْتُلُوهُ فَإِنَّ يَدَ اللَّهِ عَلَى الْجَمَاعَةِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ مَعَ مَنْ فَارَقَ الْجَمَاعَةَ يَرْكُضُ (رواه النسائي)"Sesungguhnya akan ada setelahku kejelekan dan kerusakan. Maka barang siapa yang melihat orang yang memisahkan diri dari jama'ah (mayoritas umat Islam) atau ingin memecah urusan (agama) umat Muhammad Saw. yang secara nyata terjadi, maka perangilah. Sesungguhnya rahmat Allah atas jama'ah. Sesungguhnya syetan berlari bersama orang yang memisahkan diri dari jama'ah" (HR. An-Nasa'i).إِنَّ أُمَّتِي لاَ تَجْتَمِعُ عَلَى ضَلاَلَةٍ فَإِذَا رَأَيْتُمْ اخْتِلاَفًا فَعَلَيْكُمْ بِالسَّوَادِ اْلأَعْظَمِ (رواه ابن ماجة)"Sesungguhnya umatku tidak akan berkumpul (untuk bersepakat) atas kesesatan. Maka apabila kalian mendapati perbedaan pendapat, hendaklah kalian mengikuti kelompok (ulama) yang terbesar (terbanyak)" (HR. Ibnu Majah).
4. Menjauhkan Orang dari
Ulama . Paham atau aliran sesat memiliki ciri khas ini, entah
menjauhkan orang dari ulama, atau menjauhkan orang dari kesepakatan mayoritas
ulama. Bahkan lebih buruk lagi, mereka menanamkan kebencian terhadap ulama.
Mengapa? Karena bila orang kembali kepada ulama atau kitab-kitab ulama, maka ia
tidak akan terpengaruh oleh paham atau aliran sesat. Ulama dan kitab-kitabnya
dalam hal ini dianggap sebagai ancaman sekaligus penghalang bagi orang-orang
sesat untuk menyebarkan pahamnya. Secara otomatis berlakulah hukum ini, "Barang
siapa yang sering berkumpul dengan ulama atau hadir di majlis pengajian para
ulama, jauh dari peluang kesesatan." Kebalikannya tentu mudah ditebak, dan itu
cukup menjelaskan kenapa aliran sesat kok banyak pengikutnya.
Pertanyaannya, apakah Wahabi & Salafi termasuk
paham atau aliran sesat? Jawabnya, … Potensi kesesatan itu terbuka
untuk mereka bila ciri-ciri di atas terbukti ada pada sikap para penganutnya.
Pernyataan "sesat" terhadap mereka sebenarnya sudah sejak dahulu dilansir oleh
para ulama di dalam kitab-kitab mereka. Tetapi kita tetap menghukumkan mereka
sebagai orang Islam, hanya saja mereka perlu diluruskan pemahamannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar