Pembahasan ini akan menjelaskan kenapa setiap aliran sesat
memiliki pengikut yang tidak sedikit. Sebab, keadaan manusia (orang-perorang)
berbeda-beda. Paling umumnya sebab adalah:
1. Keawaman Tentang
Agama . Sudah menjadi pemandangan umum di mana-mana,
bahwa banyak orang yang mengaku beragama Islam tetapi tidak banyak tahu tentang
ajaran-ajarannya, kecuali hanya sebatas shalat, puasa, zakat, dan haji. Ada
sangat banyak permasalahan aqidah (keyakinan) yang wajib diketahui oleh
setiap muslim, dan dengan itu maka ia dapat terselamatkan dari pengaruh paham
sesat. Sayangnya, meski majlis ta'lim, para ustadz, dan pengajian bertebaran di
mana-mana, orang-orang Islam yang awam ini tidak mau menyempatkan diri untuk
belajar. Sehingga, dengan ketidakmengertiannya tentang agama, dia mudah diajak
atau dipengaruhi.
2. Kekaguman .
Banyak orang yang memutuskan untuk mengikuti paham seseorang tentang
agama semata-mata karena kagum pada kemampuan pribadi orang tersebut, seperti:
Hafal al-Qur'an, hafal hadis, sering mengeluarkan dalil, mengemukakan pemikiran
yang terkesan baru ditemui, kepribadian yang menyenangkan, cara dakwah yang
simpatik, dan lain sebagainya yang membuat seseorang merasa baru menemukan
pencerahan dan jalan kebenaran di dalam beragama.
3. Kebutuhan Ekonomi/Materi. Takut lapar dan
kesusahan menjadi peluang paling mudah bagi orang-orang sesat untuk merekrut
pengikut, terlebih bagi golongan sesat yang berkelebihan materi atau
sumber-sumber dana. Mereka dapat menarik simpati korbannya dengan lebih dulu
mengambil simpati melalui program-program santunan atau bantuan bahan makanan.
Setelah tumbuh kepercayaan mereka terhadap para penyantun, jadilah mereka
seperti kerbau yang dicocok hidung; ke mana saja ikut yang penting makan.
Bukan hanya orang yang takut lapar atau susah yang mudah
diperdaya1 dengan cara seperti itu. Orang-orang yang punya kepentingan bisnis
atau keuntungan materi pun bisa menjadi sasaran empuk kesesatan mereka, yang
dengan mudah dapat diperdayai dengan hubungan kerja sama, peluang bisnis,
peluang kerja, bantuan modal, dukungan dana, atau pemberian hadiah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar